Langsung ke konten utama

Pemanfaatan jenis-jenis Tanaman Herbal sebagai Obat Tradisional yang berkhasiat di Mojokerto


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Dewasa ini, pemenuhan kesehatan bagi masyarakat sangat bermacam-macam cara pengobatannya. Banyak sekali masyarakat yang menggunakan obat-obat kimia sebagai proses penyembuhan. Mereka mau mengkonsumsi obat kimia semahal apapun hanya untuk memperoleh kesembuhan.
          Disisi lain ada juga pengobatan yang tidak menggunakan obat kimia yaitu dengan cara pengobatan tradisional yang berasal dari tumbuh-tumbuhan alam. Mereka tidak sadar bahwa tumbuh-tumbuhan yang ada disekitar mereka dapat dimanfaatkan dengan baik dengan pengolahan yang benar.
          Di Mojokerto, pemanfaatan tanaman herbal sangat baik. Mereka merawat tanaman-tanaman herbal terssebut dan mengolahnya dengan baik sehingga dapat menjadi jamu atau obat yang dapat dikonsumsi bagi konsumen yang menderita penyakit.


         
1.2  Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar bealakang diatas penulis merumuskan beberapa permasalahan yang penulis bahas yakni :
1.2.1  Apa pengertian Tanaman Herbal ?
1.2.2  Bagaimana sejarah Tanaman Herbal ?
1.2.3  Apa jenis-jenis Tanaman Herbal ?

1.3  Tujuan
1.3.1  Mendeskripsikan pengertian Tanaman herbal
1.3.2  Mendeskripsikan sejarah Tanaman Herbal
1.3.3  Mendeskripsikan jenis Tanaman Herbal sebagai Obat Tradisional

1.4  Manfaat
1.4.1   Manfaat Teoritis
Sejalan dengan penulisan karya tulis yang membahas tentang pemanfaatan Tanaman Herbal sebagai Obat tradisional dalam upaya penyembuhan penyakit secara alternative di kalangan masyarakat Mojokerto, maka manfaat dari penelitian ini untuk mengetahui apa saja jenis Tanaman herbal yang dapat di manfaatkan sebagai Obat Tradisional di kalangan masyarakat Mojokerto.
1.4.2   Manfaat Praktis
        Manfaat yang ingin diperoleh dalam penelitian ini secara praktis yaitu sebagai berikut :

1.   Bagi guru
Dengan dilaksanakannya penelitian ini, diharapkan guru dapat membimbing anak didiknya dalam pemanfaatan Tanaman herbal
2.   Bagi siswa
Dapat memberikan solusi bagi siswa bagaimana cara memanfaat Tanaman Herbal sebagai Obat Tradisional
3.   Bagi pembaca
Dapat memberikan informasi kepada pembaca, kalau Tanaman Herbal dapat dimanfaatkan sebagai Obat Tradisional untuk penyembuhan penyakit secara alternative

1.5  Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah
1.5.1 Pemanfaatan jenis Tanaman Herbal sebagai Obat Tradisional di
        Mojokerto

1.6  Definisi Operasional
1.6.1  Tanaman Herbal
        Tanaman Herbal adalah Tanaman alam yang dapat digunakan sebagai ramuan obat-obatan
1.6.2       Sejarah Tanaman Herbal
     Pemanfaatan tanaman herbal berasal dari manusia-manusia jaman dahulu yang masih suli untuk mendapatkan makanan. Hal itu membuat mereka melihat sekeliling mereka, apa jenis tumbuhan atau hewan yang dimakan. Tanaman lebih mudah untuk didapatkan. Kemudian, tanaman bukan hanya untuk makanan, tapi juga dapat sebagai obat. Dari titik ini, ilmu memanfaatkan berbagai jenis tanaman untuk obat dikembangkan.
1.6.3 Pemanfaatan Tanaman Herbal sebagai Obat Tradisional
        Banyak sekali jenis-jenis Tanaman Herbal yang dapat dijadikan obat-obatan. Misalnya saja penyakit punurunan demam, menghilangkan bau badan, atasi kencing manis, atasi hepatitis, flu dll. Semua penyakit tersebut dapat disembuhkan dengan berbagai macam khasiat dari Tanaman Herbal
       























BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Tanaman Herbal
              Tanaman Herbal merupakan tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat-obatan baik daun, batang, maupun akarnya. Adanya tanaman obat ini, masyarakat Mojokerto dapat menerapkan gaya hidup sehat tanpa menggunakan bahan-bahan Kimia. Tanaman Herbal ini sebagian digunakan masyarakat untuk pengobatan tradisional atau alternatif. Pengobatan tradisional sendiri menurut UU No 36/2009 tentang kesehatan melingkupi bahan atau ramuan berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang secara turun-menurun telah digunakan untuk pengobatan. Khasiat yang dihasilkan dari tanaman herbal juga tidak kalah dari obat-obat kimia yang biasanya di anjurkan para medis. Disamping itu tanaman herbal juga mempunyai kelebihan yang tidak di punyai oleh obat-obat kimia, yaitu tidak memiliki efek samping dan tidak perlu bantuan medis, apabila diagnosa sudah jelas, pengobatan dapat dilakukan oleh anggota keluarga sendiri.

2.2 Sejarah Tanaman Herbal
                   Ketika manusia pertama ada di bumi ini, perhatian pertama mereka adalah bagaimana untuk bertahan hidup. Bagaimana mendapatkan makanan menjadi kebutuhan pertama. Hal itu membuat mereka melihat sekeliling mereka, apa jenis tumbuhan atau hewan yang dimakan. Tanaman lebih mudah untuk didapatkan. Kemudian, tanaman bukan hanya untuk makanan, tapi juga dapat sebagai obat. Dari titik ini, ilmu memanfaatkan berbagai jenis tanaman untuk obat dikembangkan. Ilmu itu menyebar melalui mulut ke mulut sehingga keturunan mereka memahami jenis-jenis tanaman untuk ilmu kedokteran. Ketika komunikasi tertulis ditemukan mereka memulai membuat dokumen dari semua pengetahuan  mereka atas bahan baku, yaitu tanaman dan mineral dan bagaimana bahan-bahan itu berjalan. Karena pada saat itu tidak ada kertas, mereka membuat dokumentasi di tanah lemung basah dengan logam yang tajam seperti paku. Kemudian di jemur di bawah sinar matahar. Dalam kraton-kraton Indonesia, misalnya Kraton Surakarta, pengetahuan tentang kormulasi obat dari bahan alami telah dibukukan dalam “Bab Kawruh Jampi Jawi” (Pengetahuan Ramun Jawa), dipublikasikan pada tahun 1858 ini terdiri dari 1734 formulasi herbal.

2.3 Jenis-jenis Tanaman Herbal
1.  Daun

1)       Daun dewa (Gynura Segetum)
2)   Seledri
3)   Belimbing
4)   Kelor
5)   Daun bayam duri
6)   Kangkung
7)   Saga (Abrus precatorius)
8)        Pacar cina (Aglaiae ordorota Lour)
9)        Landep (Barleriae prionitis L.)
10)       Miana (Coleus atropurpureus Bentham)
11)      Pepaya (Carica papaya L.)
12)      Jintan (Coleus amboinicus)
13)   Pegagan (Cantella asiatica Urban)
14) Blustru (Luffa cylindrice Roem)
15)  Kemuning (Murrayae paniculata Jack)
16) Murbei (Morus indica Rumph)
17) Kumis kucing (Orthosiphon stamineus Benth)
18) Sirih (Chavica betle L.)
19) Randu (Ceiba pentandra Gaerth)
20)   Salam (Eugenia polyantha Wight)
21) Jambu biji (Psidium guajava L.)


2.  Batang

1)    Kayu manis (Cinnamomum burmanii)
2)   Dadap ayam (Erythrina varigata Linn.Var.orientalis)
3)   Pulasari (Alyxia stellata Roem)
4)   Brotawali (Tonospora rumphii Boerl)
5)   Kemukus (Piper cubeba L.)
6)   Jeruk nipis (Citrus aurantifolia)
7)   Delima (Punice granatum L.)


3.  Biji

1)    Kecubung (Datura metel)
2)   Kapur barus (Dryobalanops aromatica Gaertn.)
3)   Pinang (Areca catecha L.)
4)   Kedawung (Parkia biglobosa Bentham)
5)   Pala (Myristica)
6)   Jamblan

4.  Buah
1)    Jeruk nipis (Citrus aurantifolia)
2)   Cabai merah (Capsicum annuum L.)
3)   Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi)
4)   Mengkudu (Morinda citrifolia)
5)   Kemukus (Piper cubeba L.)
6)   Kapulaga (Elettaria cardamomum Maton) dan ketumbar (Coriandrum sativum L.)
5.  Akar
1)    Pepaya (Carica papaya L.)
2)   Aren (Arenga pinnata Merril)
3)   Pule pandak (Rauwolfia serpentina Benth)

6.  Umbi atau rimpang
1)    Bangle (Zingiber purpureum Roxb.)
2)   Jahe (Zingiber officinale Rosc.)
3)   Kencur (Kaempferia galanga L.)
4)   Kunyit (Curcuma domestica Val.)
5)   Lempuyung (Zingiber zerumbel)
6)   Lengkuas (Languas galanga L.Stunzt)
7)   Temu giring (Curcuma heynaena Val.)
8)   Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.)
9)   Temu hitam (Curcuma aeroginosa Roxb.)
10) Alang-alang (Imperata cylindrica Beav.)
 
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian
          Adapun pendekatan penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang mengelola data berasal dari lapangan kemudian dijadikan dalam bentuk kata-kata atau dideskripsikan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Proses penelitian kualitatif ini juga dapat disampaikan dalam bentuk presentase yang kemudian di jabarkan melaui kata-kata.

3.2 Lokasi Penelitian
          Penelitian yang berjudul “Pemanfaatan Jenis-jenis Tanaman Herbal sebagai Obat Tradisional yang berkhasiat di penduduk Mojokerto” ini berlokasi di Mojokerto. Penelitian ini berlangsung mulai tanggal ……………………………

3.3 Cara Pengambilan Data
                   Penelitian yang berjudul Pemanfaatan jenis-jenis Tanaman Herbal sebagai Obat Tradisional yang berkhasiat di Mojokerto ini pengambilan data dilakukan melalui tahap yakni studi pustaka. Adapun studi pustaka yang digunakan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini berdasarkan sumber dari buku, akses internet, dan majalah


BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1  Pngertian Tanaman Herbal
Tanaman Herbal adalah Tanaman obat-obatan yang berkhasiat dalam penyembuahn atau pencegahan segala macam penyakit. Seiring dengan meningkatnya tingkat kesejahteraan, kesadaran dan kebutuhan akan perlunya hidup sehat, di antaranya perlunya makanan yang sehat yang diproduksi secara alami, tanpa penggunaan bahan-bahan kimia sintetis, meningkat pula. Produk pangan ini pada umumnya dihasilkan melalui budi daya organik atau diistilahkan dengan back to nature atau gerakan hidup kembali secara alami. Gaya hidup sehat alami ini diikuti oleh penggunaan obat-obatan alami, yaitu yang berasal dari tumbuhan yang di Indonesia diistilahkan dengan jamu atau secara internasional dikenal dengan herbal medicine. Sudah barang tentu tumbuhan-tumbuhan yang digunakan sebagai bahan obat ini mutlak harus terbebas dari bahan-bahan berbahaya dan harus diproduksi secara alami atau ramah lingkungan dan diistilahkan dengan budi daya organik tanaman obat, yang akhir-akhir ini banyak dilirik masyarakat, dari kalangan atas sampai bawah.
Adanya Kelebihan Tanaman Obat yaitu :
* Efek sampin tidak ada jika penggunaannya secara benar, hal ini mengingat tanaman obat bersifat kompleks dan organis yang cocok untuk tubuh yang bersifat kompleks dan organis, sehingga tanaman obat dapat disetarakan dengan makanan, suatu bahan yang dikonsumsi dengan maksud merekonstruksi organ atau sistem yang rusak.
* Efektif untuk penyakit yang sulit disembuhkan dengan obat kimia, seperti kanker, tumor, darah tinggi, darah rendah, diabetes, hepatitis, stroke, sinusitis, herpes, bau badan, bisul dan lain-lain.
* Harga relatif murah, karena dapat ditanam sendiri, harga akan meningkat jika diperoleh dalam bentuk kering, dan akan meningkat lagi jika diperoleh dalam bentuk hasil olahan. Harga akan menjadi sangat mahal apabila diperoleh dalam bentuk isolat yaitu senyawa tertentu yang diperoleh dari ekstrak tanaman, seperti vincristine, obat kanker yang diisolasi dari ekstrak tapak dara (Catharanthus roseus) dan diimpor.
* Tidak perlu bantuan tenaga medis, Apabila diagnosa sudah jelas, pengobatan umumnya dapat dilakukan oleh anggota keluarga sendiri tanpa harus tergantung pada bantuan tenaga medis atau paramedis. Dokter dibutuhkan untuk diagnosa yang benar dengan bantuan analisa laboratorium klinik (rekomendasi pengobatan herbal juga dapat diberikan oleh dokter).
4.2  Sejarah Tanaman Herbal
          Perkembangan pengobatan dengan memnfaatkan tumbuhan berkhasiat obat telah diacapai seiring dengan perkembangan kedokteran barat yang telah diakui dunia (intrnasional). Penggunaan herbal atau tanaman obat sebagai obat dikatakan sama tuanya dengan umur manusia itu sndiri. Sejak jamn dahulu makanan dan obet-obatan tidak dapat dipisahkan dan banyak tumbuh-tumbuhan dimakan karena khasiatnya yang menyehatkan. Saat inilah ilmu memanfaatkan berbagai jenis tanaman untuk obat dikembangkan dan menyebar melalui mulut ke mulut sehingga keturunan mereka memahami jenis-jenis tanaman untuk ilmu kedokteran.
          Perkembangan yang terjadi di Indonesia, nenek moyang kita juga menggunakan tanaman untuk obat. Pada 772 M, sejarah ini tercatat dalam dokumen tertua, yaitu diukir obat di Candi Borobudur. Hal ini juga ditemukan di Candi Prambanan, Candi Panataran dan Candi Tegalwangi. Dalam era kraton-kraton Indonesia, misalnya Kraton Surakarta, kemudian dibukukan dalam “Bab Kawruh Jampi”, diamabil dari tanaman yang liar disekitar rumah. Ketika menjadi jarang dan langka nenek moyang kita mencari tanaman-tanaman herbal lebih jauh seperti hutan. Panjang tanaman yang berbeda membuat kualitas yang berbeda. Hal ini menimbulkan ide untuk mengembangkannya.
          Ketiak Belanda menduduki Indonesia, pengetahuan barat masuk, pengetahuan obat alami bergeser perlaha-lahan di masyarakat, sehingga mereka kekurangan tanaman obat. Selain itu, mereka enggan menggunakannya karena ditentukan sebagai kuno dan tidak memenuhi syarat cukup. Setelah Belanda pergi, dan pengaruh Barat hilang. Secara global, obat-obatan herbal lebih umum dipraktekkan daripada obat-obatan konvensional. Kemajuan yang sangat pesat sampai saat ini dimana banyak sekali para herbalis mengandalkan pengetahuan mereka tentang obat-obatan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan untuk merawat dan mengobati penyakit.
          Saat ini obat herbal digunakan di klinik pengobatan tradisional RS.Dr.Soetomo Surabaya dan beberapa rumah sakit besar di Jakarta juga menyediakan obat herbal. Di Mojokerto pun juga dibangun Dyang Sumbi, sebuah tempat khusus obat-obat herbal dan perawatannya. 
4.3  Pemanfaatan jenis-jenis Tanaman Herbal
4.3.1 Ketepeng Cina / Daun sena(Cassia alata, Linn)
1)    Bagian yang dipakai : Daun
2)   Manfaat :
1. Untuk menghilangkan Panu
2. Untuk menyembuhkan sembelit (susah buang air besar)
3. Untuk mengobati Sariawan
  4.3.2 Rumput Mutiara (hedyotis corymbosa)    
1)    Bagian yang diapakai : Seluruh tanaman, segar atau dikeringkan       
  2)   Manfaat :
1.     Tonsilitis, pharyngitis, bronchitis, pneumonia,
 gondongan(Mumps)
2.    Radang usus buntu  Hepatitis, cholecytis
3.    Penyakit radang panggul (Pelvic inflammatorydisease),
Infeksi saluaran   kemih
  4.3.3 Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa)
1)    Bagian yang digunakan : Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah daun, daging dan kulit buahnya. Daun dan kulit buahbisa digunakansegar atau yang telah dikeringkan, sedangkan daging buahdigunakan setelah dikeringkan.
 



2)   Manfaat :
1. Kulit buah dan daging buah digunakan untuk :
a.    Disentri
b.    Psoriasis, dan jerawat
2. Daun dan biji digunakan untuk pengobatan :
a.    Penyakit kulit, sepertiekzim dan gatal-gatal
 4.3.4  Temu Putih (Curcuma zedoaria)
1)    Manfaat :
1.   Sebagai obat kudis
2.  Radang kulit
3.  Pencuci darahperut kembung
4.  Gangguan lain pada saluran pencernaan
5.  Sebagai obat pembersihdan penguat (tonik) sesudah nifas

 4.3.5  Tapak darah (Catharantus roseus)
1)    Penyakit yang dapat disembuhkan :
1.   Diabetes 
2.  Hipertensi        
3.  Leukimia           
4.  Disentri  
5.  Borok                
6.  Bronchitis                                                         
7.  Gondong
8.  luka bakar
9.  Radang perut
Tanaman yang daunnya dapat dimanfaatkan
No.
Nama Tanaman
Khasiat dan Manfaat
1.
Daun dewa (Gynura Segetum)
Mengobati muntah darah dan payudara bengkak
2.
3.
Belimbing
Mengobati tekanan darah tinggi
4.
Mengobati panas dalam dan demam
5.
Daun bayam duri
Mengobati kurang darah
6.
Mengobati insomnia
7.
Saga (Abrus precatorius)
Mengobati batuk dan sariawan
8.
Pacar cina (Aglaiae ordorota Lour)
Mengobati penyakit gonorrhoe (penyakit kelamin)
9.
Landep (Barleriae prionitis L.)
Mengobati rematik
10.
Miana (Coleus atropurpureus Bentham)
Mengobati wasir
11.
Pepaya (Carica papaya L.)
Mengobati demam dan disentri
12.
Jintan (Coleus amboinicus)
Mengobati batuk, mules, dan sariawan
13.
Pegagan (Cantella asiatica Urban)
Mengobati sariawan dan bersifat astringensia (mampu membasmi bakteri)
14.
Blustru (Luffa cylindrice Roem)
Bersifat diuretik (peluruh air seni)
15.
Kemuning (Murrayae paniculata Jack)
Mengobati penyakit gonorrhoe
16.
Murbei (Morus indica Rumph)
Bersifat diuretik
17.
Kumis kucing (Orthosiphon stamineus Benth)
Bersifat diuretik
18.
Sirih (Chavica betle L.)
Mengobati batuk, antiseptika (membunuh mikroorganisme berbahaya), dan obat kumur
19.
Randu (Ceiba pentandra Gaerth)
Sebagai obat mencret dan kumur
20.
Salam (Eugenia polyantha Wight)
Bersifat astringensia
21.
Jambu biji (Psidium guajava L.)
Mengobati mencret

Tanaman yang batangnya dapat dimanfaatkan

No.
Nama Tanaman
Khasiat dan Manfaat
1.
Kayu manis (Cinnamomum burmanii)
Mengobati penyakit batuk dan sesak napas, nyeri lambung, perut kembung, diare, rematik, dan menghangatkan lambung
2.
Dadap ayam (Erythrina varigata Linn.Var.orientalis)
Mengobati asma
3.
Pulasari (Alyxia stellata Roem)
Obat perut kembung
4.
Brotawali (Tonospora rumphii Boerl)
Mengobati demam, sakit kuning, obat cacingan, kudis, dan diabetes
5.
Kemukus (Piper cubeba L.)
Obat radang selaput lendir saluran kemih
6.
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia)
Sebagai antiseptik, sehingga dapat dipakai sebagai obat kumur
7.
Delima (Punice granatum L.)

Tanaman yang buahnya dapat dimanfaatkan
No.
Nama Tanaman
Khasiat dan Manfaat
1.
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia)
Mengobati penyakit demam, batuk kronis, kurang darah, menghentikan kebiasaan merokok, menghilangkan bau badan, menyegarkan tubuh, dan memperlancar buang air kecil
2.
Cabai merah (Capsicum annuum L.)
Obat gosok untuk penyakit rematik dan masuk angin
3.
Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi)
Mengobati penyakit batuk, melegakan napas, dan mencairkan dahak
4.
Mengkudu (Morinda citrifolia)
Mengobati penyakit radang usus, susah buang air kecil, batuk, amandel, difetri, lever, sariawan, tekanan darah tinggi, dan sembelit
5.
Kemukus (Piper cubeba L.)
Obat radang selaput lendir saluran kemih
6.
Kapulaga (Elettaria cardamomum Maton) dan ketumbar (Coriandrum sativum L.)
Obat antikembung

Tanaman yang bijinya dapat dimanfaatkan

No.
Nama Tanaman
Khasiat dan Manfaat
1.
Kecubung (Datura metel)
Mengobati penyakit asma, bisul, dan anus turun
2.
Kapur barus (Dryobalanops aromatica Gaertn.)
Mengobati gangguan pencernaan
3.
Pinang (Areca catecha L.)
Tepung biji pinang berkhasiat sebagai obat antelmentika, terutama terhadap cacing pita
4.
Kedawung (Parkia biglobosa Bentham)
Sebagai bahan obat sakit perut, mulas, diare, dan bersifat astringensia
5.
Pala (Myristica)
Mengatasi perut kembung, sebagai stimulansia setempat terhadap saluran pencernaan, bahan obat pembius, menyebabkan rasa kantuk, dan memperlambat pernapasan
6.
Jamblang (Eugenia cumini Merr)
Sebagai bahan obat untuk menyembuhkan penyakit kencing manis (diabetes)

 

Tanaman yang akarnya dapat dimanfaatkan

No.
Nama Tanaman
Khasiat dan Manfaat
1.
Pepaya (Carica papaya L.)
Obat cacing
2.
Aren (Arenga pinnata Merril)
Obat diuretik
3.
Pule pandak (Rauwolfia serpentina Benth)
Obat antihipertensiva dan gangguan neuropsikhlatrik, seperti tekanan darah tinggi

Umbi atau rimpang

No
Nama Tanaman
Khasiat dan Manfaat
1.
Bangle (Zingiber purpureum Roxb.)
Mengobati sakit kepala, susah buang air besar, nyeri pada perut, sakit kuning, perut kembung, dan melangsingkan tubuh
2.
Jahe (Zingiber officinale Rosc.)
Menghangatkan badan, mengobati sakit pinggang, asma, muntah, dan nyeri otot
3.
Kencur (Kaempferia galanga L.)
Mengobati sakit kepala, obat batuk, melancarkan keringat, dan mengeluarkan dahak
4.
Kunyit (Curcuma domestica Val.)
Mengobati diare, masuk angin, hepatitis, dan kejang-kejang
5.
Lempuyung (Zingiber zerumbel)
Obat pelangsing, penambah nafsu makan, disentri, dan diare
6.
Lengkuas (Languas galanga L.Stunzt)
Mengobati panu, serta bersifat antifungi dan anti bakteri
7.
Temu giring (Curcuma heynaena Val.)
Obat anti cacing, sakit perut, dan melangsingkan tubuh
8.
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.)
Mengatasi sembelit, memperbanyak ASI, dan memperkuat sekresi empedu
9.
Temu hitam (Curcuma aeroginosa Roxb.)
obat anti cacing, mencegah kelesuan, dan memperlancar peredaran darah
10.
Alang-alang (Imperata cylindrica Beav.)
Obat untuk memperlancar air seni (diuretik






Gambar Berbagai Jenis Tanaman Obat Tradisional
Daun sirih
Kayu manis
Buah mengkudu
Biji pinang
Akar pohon aren
Temulawak
Daun pepaya
Pohon delima















BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1 SIMPULAN
             Berdasrakan pembahasan pada bab IV di atas, simpulannya adalah sebagai berikut :
a)    Tanaman Herbal merupakan tanaman obat-obatan yang daunnya, batangnya dan akaranya dapat dimanfaatkan untuk obat tradisional dengan tanpa bantuan medis. Dengan caranya yang unik Tanaman Herbal dapat menghasilkan banyak sekali manfaat. Selain itu juga, tanaman herbal juga tidak memiliki efek samping dalam proses pengobatan pada penderita. Dengan mengkonsumsinya secara teratur, penderita dapat merasakan khasiat yang dihasilka oleh Tanaman Herbal.
b)   Sejarah Tanaman Herbal sendiri barasal dari manusia jaman dahulu yang masih sulit untuk mendapatkan makanan. Mereka makan tanaman yang ada di sekeliling mereka. Mereka juga menggunakan tanaman-tanaman sebagai obat. Hingga sekarang ini tanaman obat dapat digunakan sebagai obat tradisional sebagai pengobatan alternative.





5.2 SARAN
             Berdasrakan hasil simpulan di atas, saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut ;
a.) Bagi guru yang ingin mengenalkan atau mempraktekkan pemanfaatan tanaman Herbal kepada anak didiknya dalam pembelajaran agar dapat menguasai cara memanfaatkannya
b.) Bagi siswa agar bisa mengetahui cara memanfaatkan jenis Tanaman Herbal sebagai obat tradisional, sebaiknya siswa mengetahui cara memanfaatkannya
c.) Bagi pembaca agar pembaca tidak melihat Tanaman Herbal dengan sebelah mata, karena menganggap tanaman Tanaman Herbal sebagai tanaman biasa yang tidak dapat dimanfaatkan, sehingga ditebang begitu saja. Sebaiknya pembaca mengenali jenis-jenis Tanaman Herbal yang dapat diolah menjadi obat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh PTK PAUD Universitas Terbuka

PENELITIAN TINDAKAN KELAS MENINGKATKAN KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI PENDEKATAN PSIKOLOGIS PADA SISWA TK DHARMA WANITA SAMPANG AGUNG Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penelitian Tindakan Kelas       Oleh Nurul Khasanah NIM : 858668046 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS TERBUKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI S-1 PGSD 2020 BAB I PENDAHULUAN 1.         LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan usia dini memiliki perang yang penting dalam perkembangan anak. Hal ini merupakan fondasi dsar dalam pembelajaran yang akan dikembangkan serta mengoptimalkan potensi-potensi yang dimiliki oleh anak. Sebagaimana dalam Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003, pasal 28 ayat 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan formal yang bertujuan membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan

Karakteristik suku-suku di Indonesia di lihat dari segi jenis kelamin perempuan

Karakteristik suku-suku di Indonesia di lihat dari segi jenis kelamin perempuan Nama Suku Perbedaan Gambar fisik Tingkah laku Bahasa Suku Jawa -kulit kuning. -dahi & mata lebar. -alis lebat. -telinga vampire. -gigi besar. -rahang lebar. -bibir atas segitiga. -tinggi badan rata-rata 150-175 cm -warna mata hitam -warna rambut hitam. -Masyarakat jawa sering kali percaya akan adanya mitos-mitos jawa. -Berperilaku sopan dan santun. -Menekankan nilai-nilai luhur dan hormat. -Senantiasa merendahkan diri pada orang lain. -Tidak indivudualisme dan tidak sombong -Dalam kehidupan perempuan Jawa sering kita dengar istilah   masak, macak, manak   yang artinya pandai memasak, pandai berdandan atau bersolek, dan bisa memberi keturunan Suku Jawa sebagian besar menggunakan   bahasa Jawa  yang sopan dan lembut dalam bertutur sehari-hari .
Keterkaitan hubungan antara kebudayaan, bahasa dan masyarakat Definisi Masyarakat adalah kelompok manusia yang mendiami suatu tempat tertentu, saling tergantung satu sama lain untuk kelangsungan hidupnya. Definisi budaya adalah seperangkat peraturan yang apabila dipenuhi oleh suatu anggota masyarakat, menghasilkan perilaku yang dianggap layak dan dapat diterima oleh para anggotanya. Definisi Bahasa adalah system untuk mengkomunikasikan, dalam bentuk lambing, segala macam informasi Keterkaitan dari ketiga sub itu adalah budayaan yg terdiri niali-nilai, kepercayaan, dan persepsi abstrak tentang jagat raya di balik perilaku manusia, dan yang tercermin dalam perilaku. Semua itu adalah milik bersama para anggota masyarakat, dan apabila orang berbuat sesuai dengan itu, maka perilaku mereka dianggap dapat di terima dalam masyarakat. Kebudayaan tersebut dipelajari melalui sarana bahasa. Tingkat kelas dan status masyarakat yang menggunakan bahasa akan mempengaruhi cara mereka men